"..kupungut buah-buahku yang gagal dan menaruhnya di dalam kulkas bersama liquid cinta yang dingin membatu seperti kepingan kaca. biografi hidup yang murung mengendus aroma sunyi dan menuliskan bait-bait puisi yang menggigil antara deretan buku yang terpajang di rak dan etalase. di lantai-lantai musim yang licin masih kubaca kumpulan hikayat para hama yang lahap berebut panen dan berkerubut mendulang nikmatnya pesta dari genangan hari-hari yang masam. ketamakan akan surga merantaiku di pojok-pojok waktu dengan taburan bedak kesetiaan yang mengubur wajah-wajah palsu di ruang tamu. sejarah yang licik telah mencuri biji mataku dan biuskan kebajikan yang menggali liang lahat sebagai berkat.....gairah anggur-anggur rindu diperas dari kocokan dadu. dan lotre keberuntungan itu menetaskan parodi senyumnya di pintu toilet. segalanya tetap menjadi paragraf rahasia bagi ornamen-ornamen kata derita yang sulit untuk diterka.."
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar