"..di otakku: sembilan ratus sembilan puluh sembilan setan berjingkrak mainkan parodi cinta, menimang-nimang dan meninabobokan tololku dengan rayuan dongeng-dongeng surga yang memaksaku telanjang di biolik fantasi dan kemabukan. mataku hangus di perapian lelapku, pada asap dan nyala api kujabarkan arti kesetiaan yang berpaling dari setiap dzikir dan doa-doa. kuzinahi gairah mimpi-mimpi kosongku yang melenggak tebarkan aroma kemesraan dan kenikmatan di ranjang kehinaanku, aku binasa dalam pelukan raksasa dusta dan kepura-puraan dimensi hidupku yang bebal. telah kugali kuburanku sendiri dengan diksi-diksi kejahatanku, dan kubangun pusaraku dari kontruksi-kontruksi derita kesombonganku yang anggun dihiasi ornamen luka-luka dan kesedihan.."
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar