NYANYIAN KURA-KURA

"..ringkik angin kepulkan aroma mayat dari kisah pembunuhan di lembah segala warna. jendela yang terbuka hanya pandangan tak berbatas dalam sesak sepetak penjara: bukan luas sebenarnya. tangan kenyataan tak sungkan mengangkat wajah kesengsaraan yang lelah tengadah menghiba punggung keadilan yang lebam dirajam kecoa pengkhianatan, sandarkan secuil harapan pada berhala tak bermuka.....aku bertanya: milik siapa ini ladang kehidupan? apa milik komplotan musang yang berongkang di bantaran kuasa, terbahak gembalakan ikan sepanjang sungai biadab yang mereka sebut beradab? apa milik gerombolan pemerkosa yang beringas menggilir seorang gadis lugu di muka umum dan menganggap kekurang-ajarannya sebagai kewajaran? atau milik kumpulan cicak-cicak penjilat yang merangkak sopan di papan lembab, mendelik seraya goyangkan ekor berparfum kelicikan? lalu pada siapa derita harus titipkan luka? perompak? perampok? pengolok-olok? atau pada lenguh seekor kerbau yang terperangkap di sarang serigala?.....derita, derita, kau tetaplah derita: tumor di mata tuhan. sebatang kayu digerogoti rayap. setumpuk sampah dikerubuti lalat. seonggok bangkai dijilati ulat. koreng bernanah di liang tempik pelacur. anggur bagi pemabuk. cadar pada desis ular berbisa. kerak di rahang gorila yang senang julurkan lidah dan mengobral ludah dengan berbagai aturan yang samar dan segala tindakan yang cemar.....wahai suara perkasa atas derap kuda pembangunan! inilah kaum pesakitan: air dalam botol yang tak kenal muara. para kura-kura yang tak nyaman berlindung dalam tempurung. sepotong tulang tawanan yang remuk digerus gerbong kemerdekaan tanpa rel hakekat, cuma raungan-raungan kegilaan dari mesin kemunafikan.."