"..ingin kuketuk pintumu dan tetaskan isyarat embun sebagai diksi pesan rindu dari kado rahasia cinta. seperti purnama atau putik kejora yang patuh paparkan keanggunan aura Illahi saat kau ibadahi lelap mimpi di persujudan malam. tapi aku adalah aku: tak sempat mengucap dzikir dan salam untuk memahami kata setia. karena api telah menafsirkan doaku dengan ketukan talam surga....ejalah! paragraf ketaatanku hanyalah paparan huruf mati: ziarah dalam tirakat keabadian derita yang diderma kefaqiran. dan kasidah pencapaian hajatku terangkum oleh kultus keniscayaan yang luput dari kodrat sempurna. aku minta kau kaji tasbihku pada setiap dosa.. "
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar