RUMAHKU INDONESIAKU

.....tempat aku lahir untuk belajar berpikir dan berkarya sebelum kematian menutup eksistensi tololku.....
.....tujuhbelasdelapansatusembilanempatlima.....

SENJA DI PEMBUANGAN SAMPAH

Written By Andy Art on 26/10/11 | 10/26/2011 10:13:00 PM

wajah langit rekah memerah, ikrarkan senja yang resah. ranum bagai sepotong daging susila bertuna, menganga dalam drama perhelatan antara bangsal kebutuhan dan ranjang dosa. berbaur di sumur siksa: neraka!

desis angin ringkih menari mengais wangi bangkai, mengusik hening daun-daun kering yang muram berserak. asap kehitaman merangkak congkak, mengutuk pasrah lapuk setumpuk sampah. sementara lidah api beringas memberangus, julur-julurkan balada pembantaian: tak ubahnya lukisan karbala, pahatan holocaust, atau catatan samar lubang buaya.

kamis menjelang peralihan. saat matahari renta sekarat di gerbang kelam, bumi yang kotor ngelojot lolongkan kabar dari seonggok peristiwa teracuhkan. di bawah rindang sebatang pohon rambutan, seekor kucing burik tak bertuan terkapar lelap berulat dininabobokan dengung lalat-lalat.

parodi mimpi mengerikan telah terdampar di tabung penghabisan. sisakan ampas waktu yang enggan bicara: Izroil pembunuhnya! tak terdengar tangis. tak terdengar ratap doa. tak terdengar nyanyian duka cita. kusaksikan hanya ricuhnya pesta binatang menjijikkan, nyalang nyeringai taburkan sekeranjang kembang kepuasan, sedap berkalang tulang kesenangan pada busuk kemenangan: memualkan!

lapar! lapar! sungguh tak pantas kau lepas bersarung sengsara. sebenarnya siapa yang salah atas prahara? Kaisar pemilik guci kehidupan? atau kerumunan boneka? cepat katakan! katakan dan tanyakan; di manakah hakekat kasih sayang yang bertengger agung di ubun-ubun kehidupan? atau bisikkan; kita adalah para pemangsa, semua hanya kiasan, hanya bualan.

di pintu dapur, ludah ini kutitipkan sebagai kain kafan untuk setiap bajingan yang menyuling anggur dalam lumpur air mata.















0 komentar:

 
Free Automatic Link Add to TheFreeDictionary.com